Faktor Penentu dan Keberlanjutan Indeks Pertanaman Padi Pada IP 200 Dan IP 300 Di Daerah Irigasi Belitang Kabupaten Oku Timur

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Tiyas Murtiningsih

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui keberadaan usahatani dengan IP 200 dan IP 300 dari segi pengelolaan luas garapan, penggunaan saprodi dan tenaga kerja, 2) mengidentifikasi faktor-faktor penentu indeks pertanaman pada usahatani sawah irigasi Belitang Kabupaten OKU Timur, 3) mengetahui keberlanjutan pendapatan petani pada indeks pertanama IP 200 dan IP 300. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan IP 200 dan IP 300 dari segi pengelolaan luas garapan, penggunaan saprodi dan tenaga kerja berbeda. Semakin luas lahan garapan maka pengunaan saprodi dan tenaga kerja juga semakin banyak. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi petani dalam menentukan keputusan dalam menggunakan IP300 dan IP200 adalah luas lahan, pendapatan, dan modal. Sedangkan faktor yang tidak signifikan mempengaruhi petani dalam menentukan keputusan dalam menggunakan IP300 dan IP200 adalah umur petani, pendidikan petani, jumlah anggota keluarga. Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistika pendapatanpetani contoh yang menggunakan IP300 dan petani contoh yang menggunakan IP200. Adapun pendapatan petani contoh yang menggunakan IP 300 lebih tinggi di bandingkan dengan petani contoh yang menggunakan IP 200 sehingga keberlanjutan IP 300 akan lebih kontinue dilakukan supaya petani yang masih menerapkan IP 200 beralih ke IP 300.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Referensi

Amalianti. 2012. Faktor-faktor yang Berpengaruh Nyata terhadap Keputusan Petani dalam Melakukan atau Tidak Melakukan Indeks Pertanaman IP 200 dan IP 300 .
Aulia Tasman dan Havids. 2016. Ekonomi Manajerial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

BB Penelitian Padi. 2009. Pedoman Umum IP Padi 400: Peningkatan Produksi Padi Melalui Pelaksanaan IP Padi 400. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 48 hlm.

BPS 2017. Statistik Daerah Kabupaten Ngawi 2014. Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU Timur.

Erythrina, W. Sudana, A. Supriatna, M. Mardiharini, I.W. Arsanti, Andriati, L.M. Lena, dan T. Anggita. 2009. Kelayakan pengembangan IP Padi 400 dari aspek ketenagakerjaan, penggunaan saprodi, waktu tanam, ketersediaan air irigasi dan kelembagaan pendukung. Laporan akhir penelitian. Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian. 175 p.

Gujrati, D.2010. Ekonometrika Dasar. Salemba Empat, Jakarta

Iman S. 2015. Kajian Mengenai Potensi Sosial Ekonomi Yang Dimiliki Oleh Petani Yang Ada Di Daerah Ini, Sehingga Kegiatan Pengembangan Usaha Sutera
Kerakyatan (PUSK) Ini Dapat Menjadi Daya Tarik Para Petani Padi Sebagai Usaha Tambahan. Tesis. Tidak Dipublikasikan.

Jhonston, J. 1972. Ekonomeries Methode. Dalam Agoes Thony, AK (2008). Revitalisasi Klaster Agribisnis Perkayuan dalam Perspekti Keberlanjutan Ekologis -
Ekonomi - Sosial tentang Tanaman Industri Acacia Mangium Wild ( Disertasi, tidak dipublikasikan) Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya 2008.

Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Analisis Perencanaan.

Koutsoyiannis, A.1985. Theory of Ecomonetries : An Introductory Exposition of Ekonometrics Methods 2nd.Ed. The Mac-Millan Press Ltd USA. Dalam Agoes Thony,
AK (2008). Revitalisasi Klaster Agribisnis Perkayuan Dalam Perspekti Keberlanjutan Ekologis-Ekonomi-Sosial Tentang Tanaman Industri Acacia Mangium Wild (
Disertasi, tidak dipublikasikan) Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya 2008.

Kuncoro S. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. PT Gelora Aksara Pratama: Jakarta.

Mulyadi. 2009. Pengkajian IP Padi 400 Pada Lahan Sawah Irigasi Teknis di Dharmasraya Sumatera Barat dengan Produktivitas >28 ton dan Efisiensi Melalui Pendekatan PTT. Laporan Penelitian, BPTP Sumatera Barat. Sukarami: Kementerian Pertanian.

Pahan. 2008. Penggunaan Analisis Ekonetrika Sederhana dalam Pendugaan Fungsi Produksi Usahatani. Pusat Agro Ekonomi. Bogor.
118

Praskti. 2015.Analisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung). Fakultas Pertanian. Jakarta.

Sjarkowi, Facrurrozie dan Suffi. 1995. Manajemen Agribisnis. CV. Baldad Graviti.Press. Palembang.

Sjarkowi, Facrurrozie dan Suffi. 2010. Manajemen Agribisnis. CV. Baldad Graviti.Press. Palembang.

Sjarkowi, Facrurrozie dan Alex N. 2015. Teori Kedaulatan Pangan. CV. Baldad Graviti.Press. Palembang.

Soekartawi. 2011. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Gravindo.Persada.Jakarta.

Sofal Silaen. 2014. Metodelogi Penelitian Sosial uunuk penulisan Skripsi dan Tesis. In Media. Bogor.

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Supriatna, Ade. 2012. Meningkatkan Indeks Peryanaman Padi Sawah Menuhu IP Padi 400. Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. Jawa Barat.

Supriyono. 2011. Ekonomi Pertaian. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Surmaini, Elsa. 2010. Potensi Ketersediaan Air Irigasi untuk Peningatan Indeks Pertanaman pada Kondisi Anomali Iklim di Jawa Timur. Balai Penelitian Tanamn Padi. Jawa Timur.

Thony, Agoes. 2007. Metode Penelitian Bahan Ajar Peserta Pelatihan Metodelogi Penelitan Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Se Sumatera Bagian Selatan. 2007.

Victor Siagian. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pertanaman (IP) Padi Sawah Di Kabupaten Simalungun.

Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Ekonosia Fakultas Ekonomi UII: Yogyakarta.