Analisis Kelayakan Pembangunan Embung Puri Idaman Di Desa Purwosari Kecamatan Belitang II Kabupaten Oku Timur

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Hariyono
Dimas Kisworo

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui manfaat pembangunan Embung Puri Idaman di Desa Purwosari Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur, 2) mengetahui kelayakan pembangunan Embung Puri Idaman di Desa Purwosari Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan Embung Puri Idaman sebagai Agrowisata di Desa Purwosari Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur memiliki manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh warga Desa Purwosari. Manfaat langsung yang diperoleh oleh masyarakat Desa Purwosari berupa pendapatan objek wisata, tiket masuk, sewa wahana, jasa kendaraan, sewa tempat, produk embung dan tiket masuk yang dapat dihitung secara finansial. Sedangkan manfaat tidak langsung dari pembangunan Embung Puri Idaman sulit dikur dengan nilai pasar atau sulit untuk dihitung, yaitu ketersediaan obek wisata, terciptanya lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja. Analisis kelayakan usaha Embung Puri Idaman menggunakan kriteria-kriteria Investasi seperti PP, NPV, IRR, dan Net B/c dengan Discount Faktor 9% dan dari perhitungan yang telah dilaksanakan maka mendapatkan hasil nilai Payback Period (PP) modal pembangunan Embung Puri Idaman akan kembali pada 12 tahun 2 bulan dengan umur proyek selama 35 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan NPV menggunakan suku bunga Bank Rakyat Indonesia sebesar 9% didapatkan NPV sebesar Rp. 297.381.546 maka usaha tersebut layak dijalankan. Hasil nilai IRR yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan discount faktor 9% diperoleh nilai NPV positif (+) sebesar Rp. 297.381.546 dan Nilai NPV negatif (-) terkecil dengan interest atau suku bunga sebanyak 11% maka diperoleh nilai sebesar -Rp. 107.423.690. Kemudian dihitungan dengan menggunakan rumus IRR diperoleh hasil sebesar 10%. Dengan nilai IRR 10% menunjukan bahwa nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditentukan yaitu 9%, maka usaha agrowisata Embung Puri Idaman diterima dan layak untuk dikembangkan. Nilai Net B/C Ratio 1,2. Artinya setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan proyek mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar 1,2. Nilai tersebut menunjukan Net B/C > 0 maka usaha agrowisata Embung Puri Idaman ini menguntungkan dan layak dikembangkan secara finansial..

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Referensi

Adnyani, Ni Nym Dewi., dkk. (2015). Strategi Pengembangan Agrowisata Salak Di Desa Sibetan Kabupaten Karangasem. Vol. 3.

Ananto, O. 2018. Persepsi pengunjung pada objek wisata danau buatan kota pekanbaru. Jurnal Organisasi dan Manajemen Fisip. 5(1):1-11.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Bambang, Hariadi. 2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Bimo Walgito. (2010). Bimbingan dan Konseling( Studi & Kasus). Yogyakarta.

Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian Untuk Perencanaan. Univesrsitas Indonesia Press, Jakarta.

Darsono, P, 2005, Manajemen Keuangan, Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan, Penerbit Diadit Media,Jakarta.

Data Sumsel 2016 Pariwisata Sumatera Selatan.

Defilora (2012). Rencana Pengembangan Objek Wisata Pemandian Air Dingin Lubuk Minturun Kota Padang, 2012, Universita ANDALAS, 2012.

Departemen Pertanian. 2004. Rencana Setrategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2005-2006. Jakarta: Badan Penelitian dan Perkembangan Pertanian.

Firdaus, Muhammad.2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Giatman, M. “Ekonomi Teknik”. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2006.

Gitman, Lawrence J. (2015). Principles of Management Finance 12 th. Edition. Boston: Pearson Education, Inc. Halim, Abdul. (2009).

Gumelar, S Sastrayuda. 2010. Konsep Pengembangan Kawasan Agrowisata (Hand Out Mata Kuliah Concept Resort and Leisure). http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/ 21 Juli 2017.

Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. (2000). Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Iban Sofyan. 2003. STUDI KELAYAKAN BISNIS. Terbitan: Graha Ilmu.

Ibrahim, Y. 2009. Studi Kelayakan Bisnis jilid 1. Rineka Cipta. Jakarta.

I Gusti Ngurah Made Susantayasa, 2004. Analisi Investasi Pengembangan Obyek Wisata Waduk Jehem di Kabupaten Bangli. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.6 (2014) : 289-307.

Murti, B., 2013. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Niemah F., Kartika (2014). Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap. Fasilitas dan Pelayanan Di Candi Prambanan. Yogyakarta: Jurnal.

Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2014). Microeconomics (8th Ed.). Pearson Education, Limited.

[Putra2017] Putra, D. S. (2017). Sistem informasi geografis tempat wisata edukasi di dki jakarta berbasis android. Jurnal Integrasi, 9(2):143–148.

RIPPARPROV Kepariwisataan Provinsi Sumatera Selatan 2015- 2025.

Sapmaya Wulan dalam buku bahan ajar analisis kelayakan bisnis prodi manajemen universitas bandar lampung (2015 : 35)

Sata Salak Di Desa Sibetan Kabupaten Karangasem. Vol. 3.

Siregar, Syofian. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif : dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual dan SPSS. Penerbit Kencana: Jakarta.

Sjarkowi, F. 2010. Manajemen Pembangunan Agribisnis. Baldad Grafiti Press, Palembang Sjarkowi, F. 2010. Manajemen Pembangunan Agribisnis. Baldad Grafiti Press. Palembang.

Utama, I Gusti Bagus Rai & Ni Made Eka Mahadewi. 2012. Metodologi Penelitian Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta: ANDI.