ANALISIS SUBSEKTOR PERIKANAN DI KABUPATEN OKU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui jenis ikan unggul di OKU Timur. 2) Untuk mengetahui pertumbuhan komoditas subsektor perikanan di OKU Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan Location Quotient pada tahun 2019-2023 jenis ikan yang teridentifikasi sebagai ikan basis (Unggulan) yaitu ikan Patin 2,86 dan ikan Bawal nilai LQ yaitu 4,74. Produksi ikan patin dan bawal di Kabupaten OKU Timur lebih seimbang dengan pembanding produksi ikan patin dan bawal di Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan untuk ikan non basis (tidak unggul) yaitu komoditas ikan nila, mas, lele dan gurame merupakan jenis komoditas ikan yang tidak unggul nilai LQ < 1 di OKU Timur. Nilai LQ 0,26 untuk ikan nila, nilai LQ 0,21 untuk ikan mas, nilai LQ 0,35 untuk ikan lele, dan nilai LQ 0,37 untuk ikan gurame. Hasil Analisis Shift Share menunjukkan bahwa produksi ikan di Kabupaten OKU Timur yang mengalami pertumbuhan yang baik (+) adalah ikan Patin yaitu sebesar 21.847,56 Ton. Kemudian ikan Nila yaitu sebesar 27.702,34 Ton, ikan Lele yaitu sebesar 1.527,18 Ton, ikan Mas yaitu sebesar 81,51 Ton. Empat ikan tersebut mempunyai pertumbuhan produksi yang baik karena menunjukan hasil yang positif. Hal ini disebabkan karena produksi pada tahun awal analisis dan tahun akhir analisis terus mengalami peningkatan. Sedangkan dua jenis ikan yaitu Gurame -2.835.18 dan Bawal -11,64 memiliki nilai negatif (-) yang artinya pertumbuhan produksi ikan nya lambat, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan produksi ikan tersebut lambat (-).
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Referensi
Anonim, Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun (2019-2023). Diakses 4 Maret 2024.
Anonim, Dinas Peternakan dan Perikanan OKU Timur. (2023). Jumlah Produksi Ikan Pembesaran. Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Diakses pada tanggal 27 Maret 2024.
Anonim, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Selatan. (2023). Jumlah Produksi Ikan Air Tawar. Dinas Peternakan Sumatera Selatan. Palembang. Sumatera Selatan. Diakses pada tanggal 12 Juli 2024.
Arsyad, Lincolin. (2010). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP. Diakses pada tanggal 7 Mei 2024.
Dede,P.K dan Hendrik. (2018). Evaluasi dampak Program Pengembangan Kawasan Minapolitan berbasis Perikanan Budidaya bagi Masyarakat desa Gondosuli Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol 6 (2) :1-14.
Emilia. Modul Ekonomi Regional. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Jambi. (2006). Diakses pada tanggal 10 Mei 2024.
Firdaus, Muhammad. (2008). Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara. Diakses pada tanggal 25 Juli 2024.
Limbong, & Sitorus. (2005). Konsepsi Biaya. Jakarta. Diakses pada tanggal 16 Juli 2024.
Sjafrizal, (2008). Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Baduose Media, Cetakan Pertama, Padang. Diakses pada tanggal 17 Mei 2024.
Saharuddin, & Syahrul. (2006). Analisis Ekonomi Regional Sulawesi Selatan. Jurnal Analisis, 3 (1), 11-24. Diakses pada tanggal 11 Mei 2024.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. UIP Press. Jakarta. Diakses pada tanggal 2 Juli 2024.
Sjarkowi, F. dan Marwan, S. 2004. Manajemen Agribisnis. Palembang: CV. Baldad Grafiti Press.
Tarigan, R. (2004). Ekonomi Regional / Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Diakses pada tanggal 9 Mei 2024.
Tarigan, R. (2005). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara. Diakses pada tanggal 11 Mei 2024.
Tarigan, R. (2014). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Diakses pada tanggal 6 Juni 2024.
Widodo, T. (2006). Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). Yogyakarta: UUP STIM YKPN. Diakses pada tanggal 9 Juni 2024.