ANALISIS NILAI TAMBAH HOME INDUTRI STIK UBI UNGU DI KABUPATEN OKU TIMUR
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh dari Home Industri stik ubi ungu di Kabupaten Oku Timur, 2) mengetahui besarnya nilai tambah yang diperoleh dari Home Industri stik ubi ungu di Kabupaten Oku Timur, 3) mengetahui kelayakan Finansial Home Industri stik ubi ungu di Kabupaten Oku Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan oleh responden 1 adalah sebesar Rp.412.960/proses produksi dan penerimaannya adalah sebesar Rp.600.000/proses produksi, sehingga memperoleh pendapatan sebesar Rp.187.040. Adapun biaya produksi yang dikeluarkan responden 2 adalah sebesar 459.644 dan penerimaan sebesar Rp. 540.000/proses produksi, sehingga memperoleh pendapatan sebesar Rp.80.356/proses produksi. Nilai tambah yang dihasilkan dari home industri stik ubi ungu di Kabupaten OKU Timur pada responden 1 yaitu sebesar Rp. 257.040 /proses produksi, atau sebesar Rp 45.000/kg bahan baku. Sedangkan responden 2 memperoleh nilai tambah sebesar Rp.75.000/proses produksi atau sebesar Rp.15.000/kg bahan baku. Home industri stik ubi ungu di Kabupaten OKU Timur layak (feasible) untuk dikembangkan dengan nilai NPV pada responden 1 adalah sebesar Rp. 30.755.947, nilai IRR sebesar 26,056 %, dan nilai Net B/C sebesar 0,95.Sedangkan pada responden 2 nilai NPV yang dihasilkan adalah sebesar Rp.18.809.295, nilai IRR sebesar 16,66 % dan nilai Net B/C sebesar 0,76.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Referensi
Sjarkowie, 2010. Manajemen Pembangunan Agribisnis: Baldad Grafiti Press
Sjarkowi, dan Marwan,S. 2004 Manajemen Pembangunan Agribisnis. CV Baldad
Soekartawie, 2001. Agribisnis Teori dan Aplikasinya.
Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani. Jakarta: Universitas Indonesia.
Soekartawi. 2005. Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suratiyah, 2006 .Imu Usaha Tani. Penebar Swadaya,
Yudi, 2010.Sistem Agribisnis Terintegrasi Hulu-Hilir. Muara Indah. Bandung.